HELAIAN DAUN

Helai daun dapat dibedakan berdasarkan sifat bangun umumnya, bagian ujung daun (apex) , bagian pangkal (bace) dan bagian tengah keseluruhan atau bangun umum helai daun ( lamina), tangkai daun (petiole) sistem pertulangan daun (veination) serta bagian tepinya ( margin).

Bangun umum helai daun (lamina)

Secara garis besar, bangun umum helai daun (lamina) yang dijumpai pada pepohonan adalah sebagai berikut :
  • Bangun garis (Acicular). Bentuk daun ini ditandai dengan Panjang daun berbanding dengan lebar daunnya adalah 25 : 1. Bentuk dengan pola ini dijumpai pada pada daun tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica ), Hallophyta
  • Bangun pita ( Linearis) Bentuk daun dengan perbandingan nya adalah 10 : 1 dan contoh pada jagung ( Zea mays), tebu (Zacharum offisinarum )
  • Bulat panjang (Oblong ) yaitu bentuk menyerupai bangun silender dengan perbandingan 2.5 : 1, dan bentuk ini dapat dijumpai pada tumbuhan pohon Jambu bol ( Zizicium = Eugenia jambola) dari famili Myrtaceae, Sirsak (Annona muricata) dan Sirikaya (Annona squamosa) dari famili Annonaceae
  • Bentuk lenset (lanceolate), bentuk daun menyerupai mata lembing .Contoh pada tumbuhan bambu air/petung (Dendro calamus asper) , bambu sero (Bambusa vulgaris ) , Rotan (Rattan ratans)
  • Bentuk lanset sungsang (Oblongceolate ) bentuk daun menye rupai mata lembing terbalik, dan contoh pada tumbuhan Mangga ( Mangifera indica) dari famili Annacardiaceae.
  • Bundar telur ( ovate ) Bentuk ini dijumpai pada tumbuhan Waru ( Hibiscus tilieus) , kembang sepatu ( Hibiscus rosacinensis) Pada famili Guttiferae yaitu genus Callophylium inophyliun dan Carsinia mangostana
  • Bundar telur sungsang ( obovate ) Obovate merupakan bentuk daun yang terbalik dari bentuk ovate. Bentuk obovate ini akan dijumpai pada tumbuhan hutan sawokecil (Manilkara kauki) dari famili Sapotaceae
  • Bentuk Oval (Ovalate) Bentuk ini banyak dijumpai pada genus Nangka (Artocarpus heterophylla) dan perca (Ficus septica) dari famili Moracea
  • Umumnya daun daun yang berbentuk oval pada tumbuhan hutan helai daun dan tangkai daunnya agak keras
  • Lonjong ( oblong ) Bentuk lonjong ini bentuk yang belih menajang kearah ujung daun baik ketas maupun kebawah sehingga merupakan bentuk modifikasi dari bulat telur tadi dan bentuk ini dapat dijumpai pada tumbuhan hutan seperti sirsak ( Annona muconata) dari famili Annonaceae



Daun pepohonan hutan pada umumnya terdiri atas tangkai daun dan helai daun. Komposisi daun yang dimaksud dalam hal ini adalah keberadaan helai daun pada tangkainya. Jika pada tangkai daun hanya terdapat satu helai daun, daun tersebut disebut daun tunggal (simple leaf dan jika terdapat lebih dari satu helai disebut daun majemuk ( compound leaf). Tanda untuk membedakan daun tunggal dan daun majemuk adalah adanya kuncup bunga pada ketiak daun.

  1. Daun tunggal, yakni daun yang pada tangkainya hanya terdapat satu helai daun Suatu jenis pohon yang memiliki daun tunggal tidak mungkin memiliki daun majemuk ( ingat pada seranting daun ). Perlu diperhatikan bahwa pada satu individu pohon dewasa hanya terdapat satu macam komposisi daun, apakah daun tunggal ataukah daun majemuk. Jika kita telah mengetahui bahwa meranti ( Shorea spp. ) memiliki daun tunggal saja,.
    Jenis – jenis pohon yang memiliki daun tunggal sangat banyak. Perlu diketahui bahwa pada tingkat marga umumnya pepohonan memiliki komposisi daun yang sama semakin terdapat pengecualian pada beberapa marga. Misalnya, pohon gofasa (Vitex coffasus ) berdaun tunggal, sedangkan jenis – jenis Vitex lainnya berdaun majemuk menjari. Hanya satu genus dari famili Legumonocecae yaitu Inocarpus edulis ( gayang ) yang berdaun tunggal Pohon mentawa ( Artocarpus anisophyllus ) berdaun majemuk, sedangkan jenis – jenis Artocarpus lainnya berdaun tunggal. Semua genus dari grand famili Legumonoceae adalah berdaun majemuk kecuali satu genus yaitu Inocarpus edulis
  2. Daun majemuk, apabila pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helai daun. Yang dimaksud dengan tangkai adalah bagian daun yang melekat langsung pada daun. Tangkai daun (Pinnatae) (cabang daun pertama) terjadi dengan melahirkan tangkai daun )canbang yang kedua (bipinnate) baru berulang bisa sampai ke- percabangan yang ketiga (tripinate) .

Proses terjadinya daun majemuk menurut para ahli ( Limeneus) terjadi dari sehelai daun tunggal dengan lekukan lekukan yang dalam seperti ada gambar dibawah ini :

Daun majemuk yang bisa dijumpai banyak ragamnya yaitu :
  1. Daun majemuk menjari, yakni daun majemuk yang terdiri atas beberapa helai anak daun (Leaflet) yang terkumpul pada unjung tangkai sehingga berbentuk seperti jari – jari. Genus pohon yang berdaun majemuk menjari, antara lain Vitex gopassus dari famili Verbenaceae ) dan Bombax dari famili Bombacaceae).
  2. Daun majemuk bersirip yakni daun majemuk yang setiap sirip daunnya ditumbuhan tangkai daun. daun majemuk ada dua macam yaitu daun majemuk bersirip ganjil yaitu ada ujung daun majemuk hanya ada satu daun tetapi bila diujung tangkai ada dua anak daun disebut daun majemuk bersirip genap.
  3. Daun majemuk bersirip ganda adalah daun majemuk bersirip yang setiap siripnya terbagi lagi menjadi beberapa helai anak daun sehingga terjadi ganda siripnya. Umum dijumpai pada famili Leguminoceae khususnya pada Pappilionaceae, dan Caecalpiniaceae 


Bagian bagian dari dari daun majemuk adalah :

Urutan tangkai daun pada setangkai daun majemuk
  • Ibu tangkai daun ( Petiole. Rachis)
  • Anak tangkai daun (Petiolulus / rachilia)
  • Anak tangkai daun pertama ( Primary rachilia)
  • Anak tangkai daun kedua (secondari rachilia)
Urutan anak daun pada setangkai daun majemuk
  • Anak daun pertama (Primary leaf / Pinna)
  • Anak daun kedua (Secondari leaf / Pinnula)
  • Daun terujung ( terminal leaf)
Sebatang pohon dapat mempunyai hanya beberapa helai daun saja seperti daun pohon pisang ( Musa paradisiaca) tetapi ada pula tumbuhan hutan yang mempunyai jumlah daun yang ribuan banyaknya contohnya pada beringin ( Ficus benjamina) .

Jumlah banyaknya helai daun dalam suatu pohon belum dapat menentukan jenis pohon tertentu tetapi tolok ukur lain yang dapat dipergunakan untuk menentukan jenis pohon adalah selain warna helai daun tebal tipis helai daun warna helai daun bentuk pinggir daun , bentuk ujung ( apex) dan pangkal daun ( bace), sistem pertulangan daun serta beberapa cii ciri khusus yang dapat menentukan jenis pohon tersebut. Tetapi kalau ada perbedaan itu hanya ada Ukuran dan warna daun .

Pada ukuran helai daun pada beberapa jenis tumbuhan pohon hutan maka mempunyai ukuran helai daun pohon hutan pada waktu muda ( pada tingkat anakan ( semai sampai sapihan ) mempunyai ukuran daun yang lebih besar dari ukuran daun pada tingkat dewasa ( tingkat pohon ). Peristiwa semacam ini sering dikenal dengan istilah Ontogeni . Contoh peristiwa ini adalah pada tumbuhan meranti ( Shorea asamica. S. Leprosula. S. parviflora Mig dan S montezume Kort)
Demikian juga terjadi pada warna daun dimana juga terdapat warna helai daun yang lebih muda dibandingkan dengan warna pada tingkat pohon dewasa yang lebih gelap .

Pada pohon nangka ( Arthocarpus heterophylla) dan pohon benda ((Arcocarpus elastica ( pada waktu muda mempunyai tepi helai daun yang bertoreh sedangkan jika sidah besar tepi helai daunnya malah rata. Suatu tumbuhan hutan yang memperlihatkan struktur bentuk helai daunnya yang berlainan pada satu pohon ( pohon yang sama) tetapi pada cabang yang berlainan maka dapat dikatakan mempunyai sifat heterofili.

Tetapi pada satu cabang terdapat perbedaan dua macam struktur bentuk helai daun tadi maka sifat tersebut adalah disebut Anisofili.

Dalam mempelajari struktur bentuk helai daun maka yang mendapat perhatian utama adalaH:
  • Bangun bentuk helai daun ( Circumscriptio)
  • Tipe ujung helai daun ( Apex)
  • Tipe pangkal helai daun ( Basis)
  • Susunan dan sistem pertulangan daun ( Nervatio/ venation)
  • Struktur tepi daun ( Mago / margin)
  • Daging daunya ( intervenium)
  • Serta organ tambahanpada permukaan atau bagian baeah helai daun




8 komentar:

  1. referensi yang bagus thanks Gan. . .

    BalasHapus
  2. Makasih ya atas informasi yang diberikan sangat bermanfaat gan...
    Salam kenal gan dari Manisan kolang kaling

    BalasHapus
  3. mohon cek kembali bentuk daun lanset dengan contoh bambu dan rotan, mohon informasi ukuran panjang x lebar daun untuk lanset.
    daun bambu dan rotan apa tidak berbentuk garis

    BalasHapus
  4. Daun yang cm Tiga lembar apa namanya dalam bahasa sunda.. He3 mohon bantuanya

    BalasHapus
  5. Terima kasih sekali, ini sangat membantu

    BalasHapus

Entri Populer