BANGUN BENTUK HELAI DAUN (Circumscriptio)

Variasi bangun bentuk tumbuhan/pohon hutan sangat bermacam macam untuk tiap genus dalam satu famili saja mempunyai bangun bentuk helai daun dapat berbeda beda. .
Berdasarkan pada letak bagian yang terlebar dari satu helai daun maka dapat dibedakan :
  • Bagian yang terlebar terdapat kira kira ditengah tengah helaian daun
  • Bagian yang terlebar terdapat dibagian bawah pertengahan helai daun
  • Bagian terlebar terdapat di bagian atas pertengahan helai daun
  • Tidak ada bagian yang terlebar artinya helai daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.

Bagian yang terlebar terdapat kira -kira pada pertengahan helaian daun


Dalam karakteristik bentuk helai daun ini dapat dikatakan dengan perbandingan antara panjang dan lebar helai daun dengan demkian kita akan menjumpai kemungkinan bangun helai daun seperti berikut :
  • Perbandingan 1 : 1 Maka bangun helai daun adalah Bulat / bundar (Orbicularis) bentuk ini kan dijumpai pada Victoria regia dan Teratai daun besar (Nelumbium nelumbo Druce) Bangun Perisai (Peltatus) ciri bentuk biasanya bulat mempunyai tangkai yang tidak tertanam pada pangkal daun tetapi pada bagian tengah tengah daun.
  • Perbandingan 1½ – 2 : 1. yaitu bentuk Jorong (ovalis  atau ellipticus)
  • Bentuk ini adalah perkbangan struktur bentuk helai daun dari bentuk bulat sebelumnya dengan perkembangan kearah apex dan basic Contohnya pada daun nangka (Arthocarpus heterophyla Merr) dan Bintanggor (Callophylium inophylium L)
  • Perbandingan 2½ - 3 : 1 Bentuk ini dikenal dengan tipe memanjang ( Oblong) yang merupakan modifikasi bentuk memanjang kearah apex dan base dari bentuk jorong misalnya pada sirikaya (Annona squamosa L dan sirsak (Annona muricata L)
  • Perbandingan 3-5 : 1 Yaitu bangun lanset (Langseolatus) yaitu bangun struktur hekai daun yang lebig amping dari bentuk oblong bagian tengan lebih sempit dari bagian oblong contohnya ini pada daun kemboja (Plumiera acuminata Ait) dan oliander (Nerium oleander L)


Bagian yang terlebar terdapat di bagian bawah pertengahan helai daun

Daun daun yang mempunyai bagian yang terlebar dibawah tengah tengah ( pertengahan ) helai daun dibedakan menjadi dua :


a. Pangkal daun tidak terbelah dan dibedakan menjadi :
  • Bangun bulat telur (Ovalis) misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dan dan cili padi (Capsicum frutescens L)
  • Bangun segitida (Triangularis) yaitu bangun seperti segi-tiga sama kaki misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L)
  • Bangun delat (Deltoideus) yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya misalnya pada daun air mata penganting / bunga antigong (Antigonon leptopus Hook et am)
  • Bangun belah ketupat (Rhomboideus) Yaitu bangun segi empat yang sama sisinya serta sama panjang misalnya pada daun anak pada daun bengkuwang. (Pachyrrhizus erosus Urb)


b. Pangkal daun yang terbelah dapat dibedakan menjadi ;
  • Bangun jantung (Cordatus) yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daunnya memperlihakan sesuatu lekukan misalnya pada daun pohon waru (Hibiscus tiliaceus L)
  • Bangun Ginjal ( krinjal (Reniformis) Yaitu bangun helai daun pendek melebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal misalnya pada daun kaki kuda (Centela asistica Urb)
  • Bangun Anak panah (Sagitatus) Daun tak seberap lebar ujung tajam pangkal dengan lekukan yang lancip pula pada pangkal helai dauan ada lekukan misalnya pada daun enceng (Sagittaria sagittifolia L)
  • Bangun tombak (Hastatus) yaitu bangun helai daun seperti anak panah tetapi bagian pangkalnya kekiri dan ke kanan tangkai mendatar misalnya pada helai daun wewehan (Monocharia hastata Solms)
  • Bertelinga (Auriculatus) yaitu bangun helai daun yang seperti tombak tetapi pangkal daunnya baik kekiri dan ke kanan membulat pada dan tempuyung (Sonchus asper Vill)


Bagian terlebar terdapat pada bagian atas dari pertengahan helai daun


Dalam hal demikian maka dapat kemungkinan bentuk helai daun yang dijumpai adalah :
  • Bangun bulat telur sungsang (Obovatus) yaitu sepert bulat telur tetapi bagian yang terlebar terdapat dekat bagian ujung helai daun misalnya dijumpai pada helai daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub)
  • Bangun jantung sungsang (Obcordatus) misalnya pada daun sidaguri (Sida retusa ) atau daun semanggi gunung (Oxalis corniculata L)
  • Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (Cuneatus) misalnya anak daun semanggi (Marsilea crenata Prest)
  • Bangun sudip atau bangun Satel/ Solet ( Spathulatus) yaitu bangun telur terbalik tetapi bagian bawahnya memanjang misalnya daun tapak liman (Elephantopus scaber L) dan daun lobak (Raphanus sativus L)

HELAIAN DAUN

Helai daun dapat dibedakan berdasarkan sifat bangun umumnya, bagian ujung daun (apex) , bagian pangkal (bace) dan bagian tengah keseluruhan atau bangun umum helai daun ( lamina), tangkai daun (petiole) sistem pertulangan daun (veination) serta bagian tepinya ( margin).

Bangun umum helai daun (lamina)

Secara garis besar, bangun umum helai daun (lamina) yang dijumpai pada pepohonan adalah sebagai berikut :
  • Bangun garis (Acicular). Bentuk daun ini ditandai dengan Panjang daun berbanding dengan lebar daunnya adalah 25 : 1. Bentuk dengan pola ini dijumpai pada pada daun tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica ), Hallophyta
  • Bangun pita ( Linearis) Bentuk daun dengan perbandingan nya adalah 10 : 1 dan contoh pada jagung ( Zea mays), tebu (Zacharum offisinarum )
  • Bulat panjang (Oblong ) yaitu bentuk menyerupai bangun silender dengan perbandingan 2.5 : 1, dan bentuk ini dapat dijumpai pada tumbuhan pohon Jambu bol ( Zizicium = Eugenia jambola) dari famili Myrtaceae, Sirsak (Annona muricata) dan Sirikaya (Annona squamosa) dari famili Annonaceae
  • Bentuk lenset (lanceolate), bentuk daun menyerupai mata lembing .Contoh pada tumbuhan bambu air/petung (Dendro calamus asper) , bambu sero (Bambusa vulgaris ) , Rotan (Rattan ratans)
  • Bentuk lanset sungsang (Oblongceolate ) bentuk daun menye rupai mata lembing terbalik, dan contoh pada tumbuhan Mangga ( Mangifera indica) dari famili Annacardiaceae.
  • Bundar telur ( ovate ) Bentuk ini dijumpai pada tumbuhan Waru ( Hibiscus tilieus) , kembang sepatu ( Hibiscus rosacinensis) Pada famili Guttiferae yaitu genus Callophylium inophyliun dan Carsinia mangostana
  • Bundar telur sungsang ( obovate ) Obovate merupakan bentuk daun yang terbalik dari bentuk ovate. Bentuk obovate ini akan dijumpai pada tumbuhan hutan sawokecil (Manilkara kauki) dari famili Sapotaceae
  • Bentuk Oval (Ovalate) Bentuk ini banyak dijumpai pada genus Nangka (Artocarpus heterophylla) dan perca (Ficus septica) dari famili Moracea
  • Umumnya daun daun yang berbentuk oval pada tumbuhan hutan helai daun dan tangkai daunnya agak keras
  • Lonjong ( oblong ) Bentuk lonjong ini bentuk yang belih menajang kearah ujung daun baik ketas maupun kebawah sehingga merupakan bentuk modifikasi dari bulat telur tadi dan bentuk ini dapat dijumpai pada tumbuhan hutan seperti sirsak ( Annona muconata) dari famili Annonaceae



Daun pepohonan hutan pada umumnya terdiri atas tangkai daun dan helai daun. Komposisi daun yang dimaksud dalam hal ini adalah keberadaan helai daun pada tangkainya. Jika pada tangkai daun hanya terdapat satu helai daun, daun tersebut disebut daun tunggal (simple leaf dan jika terdapat lebih dari satu helai disebut daun majemuk ( compound leaf). Tanda untuk membedakan daun tunggal dan daun majemuk adalah adanya kuncup bunga pada ketiak daun.

  1. Daun tunggal, yakni daun yang pada tangkainya hanya terdapat satu helai daun Suatu jenis pohon yang memiliki daun tunggal tidak mungkin memiliki daun majemuk ( ingat pada seranting daun ). Perlu diperhatikan bahwa pada satu individu pohon dewasa hanya terdapat satu macam komposisi daun, apakah daun tunggal ataukah daun majemuk. Jika kita telah mengetahui bahwa meranti ( Shorea spp. ) memiliki daun tunggal saja,.
    Jenis – jenis pohon yang memiliki daun tunggal sangat banyak. Perlu diketahui bahwa pada tingkat marga umumnya pepohonan memiliki komposisi daun yang sama semakin terdapat pengecualian pada beberapa marga. Misalnya, pohon gofasa (Vitex coffasus ) berdaun tunggal, sedangkan jenis – jenis Vitex lainnya berdaun majemuk menjari. Hanya satu genus dari famili Legumonocecae yaitu Inocarpus edulis ( gayang ) yang berdaun tunggal Pohon mentawa ( Artocarpus anisophyllus ) berdaun majemuk, sedangkan jenis – jenis Artocarpus lainnya berdaun tunggal. Semua genus dari grand famili Legumonoceae adalah berdaun majemuk kecuali satu genus yaitu Inocarpus edulis
  2. Daun majemuk, apabila pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helai daun. Yang dimaksud dengan tangkai adalah bagian daun yang melekat langsung pada daun. Tangkai daun (Pinnatae) (cabang daun pertama) terjadi dengan melahirkan tangkai daun )canbang yang kedua (bipinnate) baru berulang bisa sampai ke- percabangan yang ketiga (tripinate) .

Proses terjadinya daun majemuk menurut para ahli ( Limeneus) terjadi dari sehelai daun tunggal dengan lekukan lekukan yang dalam seperti ada gambar dibawah ini :

Daun majemuk yang bisa dijumpai banyak ragamnya yaitu :
  1. Daun majemuk menjari, yakni daun majemuk yang terdiri atas beberapa helai anak daun (Leaflet) yang terkumpul pada unjung tangkai sehingga berbentuk seperti jari – jari. Genus pohon yang berdaun majemuk menjari, antara lain Vitex gopassus dari famili Verbenaceae ) dan Bombax dari famili Bombacaceae).
  2. Daun majemuk bersirip yakni daun majemuk yang setiap sirip daunnya ditumbuhan tangkai daun. daun majemuk ada dua macam yaitu daun majemuk bersirip ganjil yaitu ada ujung daun majemuk hanya ada satu daun tetapi bila diujung tangkai ada dua anak daun disebut daun majemuk bersirip genap.
  3. Daun majemuk bersirip ganda adalah daun majemuk bersirip yang setiap siripnya terbagi lagi menjadi beberapa helai anak daun sehingga terjadi ganda siripnya. Umum dijumpai pada famili Leguminoceae khususnya pada Pappilionaceae, dan Caecalpiniaceae 


Bagian bagian dari dari daun majemuk adalah :

Urutan tangkai daun pada setangkai daun majemuk
  • Ibu tangkai daun ( Petiole. Rachis)
  • Anak tangkai daun (Petiolulus / rachilia)
  • Anak tangkai daun pertama ( Primary rachilia)
  • Anak tangkai daun kedua (secondari rachilia)
Urutan anak daun pada setangkai daun majemuk
  • Anak daun pertama (Primary leaf / Pinna)
  • Anak daun kedua (Secondari leaf / Pinnula)
  • Daun terujung ( terminal leaf)
Sebatang pohon dapat mempunyai hanya beberapa helai daun saja seperti daun pohon pisang ( Musa paradisiaca) tetapi ada pula tumbuhan hutan yang mempunyai jumlah daun yang ribuan banyaknya contohnya pada beringin ( Ficus benjamina) .

Jumlah banyaknya helai daun dalam suatu pohon belum dapat menentukan jenis pohon tertentu tetapi tolok ukur lain yang dapat dipergunakan untuk menentukan jenis pohon adalah selain warna helai daun tebal tipis helai daun warna helai daun bentuk pinggir daun , bentuk ujung ( apex) dan pangkal daun ( bace), sistem pertulangan daun serta beberapa cii ciri khusus yang dapat menentukan jenis pohon tersebut. Tetapi kalau ada perbedaan itu hanya ada Ukuran dan warna daun .

Pada ukuran helai daun pada beberapa jenis tumbuhan pohon hutan maka mempunyai ukuran helai daun pohon hutan pada waktu muda ( pada tingkat anakan ( semai sampai sapihan ) mempunyai ukuran daun yang lebih besar dari ukuran daun pada tingkat dewasa ( tingkat pohon ). Peristiwa semacam ini sering dikenal dengan istilah Ontogeni . Contoh peristiwa ini adalah pada tumbuhan meranti ( Shorea asamica. S. Leprosula. S. parviflora Mig dan S montezume Kort)
Demikian juga terjadi pada warna daun dimana juga terdapat warna helai daun yang lebih muda dibandingkan dengan warna pada tingkat pohon dewasa yang lebih gelap .

Pada pohon nangka ( Arthocarpus heterophylla) dan pohon benda ((Arcocarpus elastica ( pada waktu muda mempunyai tepi helai daun yang bertoreh sedangkan jika sidah besar tepi helai daunnya malah rata. Suatu tumbuhan hutan yang memperlihatkan struktur bentuk helai daunnya yang berlainan pada satu pohon ( pohon yang sama) tetapi pada cabang yang berlainan maka dapat dikatakan mempunyai sifat heterofili.

Tetapi pada satu cabang terdapat perbedaan dua macam struktur bentuk helai daun tadi maka sifat tersebut adalah disebut Anisofili.

Dalam mempelajari struktur bentuk helai daun maka yang mendapat perhatian utama adalaH:
  • Bangun bentuk helai daun ( Circumscriptio)
  • Tipe ujung helai daun ( Apex)
  • Tipe pangkal helai daun ( Basis)
  • Susunan dan sistem pertulangan daun ( Nervatio/ venation)
  • Struktur tepi daun ( Mago / margin)
  • Daging daunya ( intervenium)
  • Serta organ tambahanpada permukaan atau bagian baeah helai daun




MORFOLOGI TUMBUHAN | Organ Daun

1.    Ciri Organ daun

             Daun merupakan bagian atau organ tumbuhan  bersifat sementara yang  berfungsi membentuk makanan, respirasi, dan transpirasi  bagi keperluan keseluruhan aktifitas tumbuhan itu sendiri.  Daun dapat mengolah zat anorganis  menjadi zat organis  untuk dijadikan bahan pembangun  organ- organ  tubuh tumbuhan lainnya
           Karena organ tumbuhan daun mempunyai struktur bentuk  dan pola yang khas maka mereka mempunyai  nilai penting dalam morphologi  tumbuhan khususnya aspek taksonomi. 
    Sehubungan dengan fungsi  dalam asimilasi  juga alat  bernafas (respirasi) dan penguapan (transpirasi )  maka daun  pada umumnya  mempunyai sifat sifat seperti :
  • Bentuk pipih  sehingga mempunyai penampang  yang lebar dalam menangkap sinar matahari
  • Umumunya berwana hijau atau hijau muda (pada saat pucuk) karean mengandung pigmen hijau  (Chloroplast)
  • Letaknya biasanya  horisontal  sehingga dapat menangkap sinar matahari yang maksimal
  • Pada usia yang tidak terlalu lama  dapat rontok dan meninggalkan bekas daun  (Kunat cincin)
  • Sering ada organ tambahan lain yang  berada pada pemukaan daun baik seperti bulu, stark, lapisan lilin

       Pada umumnya daun daun  dari tumbuhan / pohon  hutan dari devisi Spermatophyta  khususnya Sub devisi Angiospermae mempunyai bagian bagian  sebagai berikut :
  • Pelepah daun ( leaf base) atau  vegina yang sering duduknya mengelilingi batang, dahan dan ranting kadang kala untuk jenis tumbuhan tertentu tdak dijumpai
  • Tangkai daun (blade)  atau petiole biasanya berbentuk silinder
  • Helai daun (lamina) merupakan bagian gepeng yang penting
  • Daun penumpu ( stipula )  pada beberapa famili  stipula merupakan hasil dari pada tiap bagian pelepah daun  yang letaknya sebelah menyebelah tangkai daun
  • Organ organ tambahan ( accessorium organum)  , organ tersebut seperti duri, bulu, kulit  dan lapisan lilin  serta lapisan stark   


Entri Populer